Pertumbuhan Ekonomi Batam Diharapkan Pulih 2021

15-12-2020 / KOMISI VI

 

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam mencatat 300.288 wisatawan mancanegara (wisman) mendatangi  Batam pada periode Januari-Juni 2020. Namun akibat adanya pandemi Covid-19, jumlah itu turun hingga 68,10 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019. Pariwisata dan perekonomian menjadi sektor yang merasakan dampak terbesar. Anggota Komisi VI DPR RI Nyat Kadir berharap pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau, khususnya Batam, akan meningkat pada tahun 2021.

 

 

Nyat Kadir menyampaikan hal itu usai usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI dengan jajaran BP Batam, perwakilan Kementerian BUMN, perwakilan Kementerian Perindustrian,  perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero), PT PGN, Perum Bulog, serta PT Pelindo 1, di Batam, Kepri, Senin (14/12/2020).

 

"Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, membuat aktivitas terutama dari sektor pariwisata di Kota Batam menurun. Sebelum pandemi di sektor pariwisata itu, jutaan wisatawan mancanegara bisa keluar masuk, sekarang gak bisa masuk (Batam) semua. Jika pandemi ini berakhir, 2021 mulai pulih dan kunjungan wisatawan itu dibuka, maka bakal pulih pariwisatanya, pulih juga industrinya,” harap Nyat Kadir.

 

Ia optimis hal itu akan tercapai, karena pada akhir tahun 2019 lalu pertumbuhan ekonomi di Batam melebihi tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, mencapai 5,9 persen. “Untuk itu perlu ada pembangunan sinergi dan koordinasi antara lembaga, baik secara vertikal maupun horizontal. Perlu ditingkatkan begitu pula koordinasi antara kementerian dan (perusahaan) BUMN," jelas psolitisi Partai Nasdem itu.

 

Di sisi lain Anggota Komisi VI DPR RI ST. Ananta Wahana menilai, meskipun saat ini Indonesia tengah dihadapkan pada pandemi covid-19, Batam merasakan dampak pandemi hanya 3 sampai 4 bulan saja dan kini sudah berangsur normal. "Kami yakin setelah ini Batam bisa kembali normal dan menjadi pusat ekonomi yang diharapkan kita semua, yaitu menjadi pintu gerbang dan etalase ekonomi di Indonesia," ungkapnya.

 

Lebih lanjut politisi PDI-Perjuangan ini menambahkan, dengan kehadiran Komisi VI DPR RI dalam rangka Kunjungan Kerja ke Kota Batam ini, diharapkan ada peningkatan sinergitas antara pemerintah pusat dan perusahaan BUMN. "Koordinasi yang dirasa kurang sinkron, maka nantinya ke depan akan didorong untuk lebih tingkatkan sinergitas lagi,"imbuhnya.

 

Sebelumnya Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto dalam paparannya menuturkan dampak dari pandemi covid-19 mengakibatkan penurunan volume kegiatan bongkar-muat. "Terjadi penurunan volume kegiatan di gudang TPS dan gudang kargo bandara sebagai dampak diberlakukannya PMK Nomor 119/PMK 010 2019 tentang ambang batas bebas bea masuk dari 75 dollar AS menjadi hanya 3 dollar AS," ucapnya. (tra/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...